JAKARTA -- Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengungkap jumlah tenaga kerja asing Indonesia yang tercatat sebanyak 74.183 orang pada 2016. Menurut Hanif, jumlah tersebut bukan yang tertinggi dalam catatan sejarah mengingat pada 2011 jumlah tenaga kerja asing pernah mencapai 77.307 orang.
"Jumlah rata-rata nasional tenaga kerja asing kita itu 70 ribuan setiap tahun," ujarnya, saat dihubungi Republika, Selasa (27/12).
Hanif memastikan bahwa pemerintah melakukan pengendalian terhadap jumlah tenaga kerja asing. Ini demi memastikan bahwa tenaga kerja lokal terserap oleh industri di negerinya sendiri.
Dalam mengendalikan jumlah tenaga kerja asing, Hanif mengatakan bahwa prinsip yang dijalankan pemerintah sederhana, yakni mereka boleh bekerja di Indonesia selama mengikuti aturan yang ada. "Kita bukan negara yang tertutup pada pekerja asing, tapi mereka harus ikut peraturan dong. Kalau tidak ya kita tindak tegas," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta masyarakat untuk tak memercayai isu yang menyebut masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia sebagai ancaman serius. Hal itu ia sampaikan usai meresmikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas (PLTP) Lahendong dan Ulubelu di Minahasa, Sulawesi Utara, Selasa (27/12). "Jangan ada yang percaya, apalagi menyebar fitnah, soal tenaga kerja dan investasi yang dibilang sebagai ancaman," kata Presiden.
Ia kemudian merujuk pada proyek PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 di Minahasa yang baru saja ia resmikan. Menurutnya, proyek tersebut membutuhkan tenaga ahli yang mau tak mau mengambil profesional dari negara lain. Namun, kedatangan mereka hanya untuk melakukan transfer pengetahuan dan transfer teknologi pada pekerja lokal. Karenanya, Presiden memastikan kehadiran mereka bukan ancaman.
”Ujungnya yang dapat manfaat dari proyek semacam PLTP Lahendong dan Ulubelu adalah orang Indonesia sendiri. Jadi banyak pekerjaan untuk orang lokal, pemahaman teknologi kita jadi bertambah,” ujarnya.
Pada pekan lalu, Presiden juga telah membantah isu yang menyebut ada 10 juta tenaga kerja asal Cina masuk ke Indonesia. Ia mengatakan, angka tersebut merupakan jumlah wisatawan asal Cina yang diharapkan pemerintah datang ke Indonesia. (republika)
"Jumlah rata-rata nasional tenaga kerja asing kita itu 70 ribuan setiap tahun," ujarnya, saat dihubungi Republika, Selasa (27/12).
Hanif memastikan bahwa pemerintah melakukan pengendalian terhadap jumlah tenaga kerja asing. Ini demi memastikan bahwa tenaga kerja lokal terserap oleh industri di negerinya sendiri.
Dalam mengendalikan jumlah tenaga kerja asing, Hanif mengatakan bahwa prinsip yang dijalankan pemerintah sederhana, yakni mereka boleh bekerja di Indonesia selama mengikuti aturan yang ada. "Kita bukan negara yang tertutup pada pekerja asing, tapi mereka harus ikut peraturan dong. Kalau tidak ya kita tindak tegas," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta masyarakat untuk tak memercayai isu yang menyebut masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia sebagai ancaman serius. Hal itu ia sampaikan usai meresmikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas (PLTP) Lahendong dan Ulubelu di Minahasa, Sulawesi Utara, Selasa (27/12). "Jangan ada yang percaya, apalagi menyebar fitnah, soal tenaga kerja dan investasi yang dibilang sebagai ancaman," kata Presiden.
Ia kemudian merujuk pada proyek PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 di Minahasa yang baru saja ia resmikan. Menurutnya, proyek tersebut membutuhkan tenaga ahli yang mau tak mau mengambil profesional dari negara lain. Namun, kedatangan mereka hanya untuk melakukan transfer pengetahuan dan transfer teknologi pada pekerja lokal. Karenanya, Presiden memastikan kehadiran mereka bukan ancaman.
”Ujungnya yang dapat manfaat dari proyek semacam PLTP Lahendong dan Ulubelu adalah orang Indonesia sendiri. Jadi banyak pekerjaan untuk orang lokal, pemahaman teknologi kita jadi bertambah,” ujarnya.
Pada pekan lalu, Presiden juga telah membantah isu yang menyebut ada 10 juta tenaga kerja asal Cina masuk ke Indonesia. Ia mengatakan, angka tersebut merupakan jumlah wisatawan asal Cina yang diharapkan pemerintah datang ke Indonesia. (republika)
0 Response to "Berbeda dengan Jokowi, Menaker Ungkap Jumlah TKA di Indonesia Sebanyak 74.183 Orang"
Posting Komentar