Rakyat Kecil Menjerit, Tapi Mengapa Pemerintah Masih Datangkan Tenaga Kerja China Dengan Upah Mahal?



Ramai diberitakan di media sosial tentang kedatangan para tenaga kerja asing yang masuk dan bekerja di Indonesia, karena rakyat Indonesia sendiri masih banyak yang menganggur dan justru jumlah pengangguran malah meningkat, sebagaimana yang dikutip oleh situs nusantarakini.com pada postingan "NGERI. Jelang Tutup Tahun 2016, Pengangguran di Indonesia Meningkat", (26/12/2016), sebagai berikut:

"Di Kuartal 3 (september 2016) pengangguran di Indonesia meningkat menjadi 5,61 % dari 5,50 % di kuartal 2 (Juni 2016). Persentase pengangguran itu dihitung dari jumlah tenaga kerja di indonesia. Jika dihitung dari periode jangka panjang 1982 sampai 2016 kumulatif yang menganggur bertambah 2,24 juta orang rasio pengangguran menjadi (job less rate)6,18 % naik dari 6.12 %."


Sehingga wajar jika banyak rakyat yang mempertanyakan kebijakan tak populer pemerintah tersebut, berikut salah satu netizen pemilik akun Dwi Subekti, yang menanggapi kebijakan tersebut dengan menulis di grup facebook RAKYAT BERSUARA, setidaknya sudah dishare lebih dari 200 orang saat berita ini dimuat, berikut isi statusnya:


Ini sebagian kecil dari potret kehidupan Bangsa Pribumi . Yg jadi korban para petinggi NEGRI kita . Upah minimum kota hanya bisa bertahan apa ? Hidup sendiri , makan minum agak teratur, cuma bertahan sampai tengah bulan. Tapi kenapa penguasa mampu menerima Buruh kasar dari china dengan gaji diatas S1 . [beritaislam24h.net / dmn]

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Rakyat Kecil Menjerit, Tapi Mengapa Pemerintah Masih Datangkan Tenaga Kerja China Dengan Upah Mahal?"

Posting Komentar