Dulu Era SBY: BBM Naik, PDIP Walkout, Nangis, Teriakan "Revolusi Sampai Mati", Untung Tak Dituduh "Makar"




 Terhitung Kamis (5/1/2017) pukul 00.00 WIB harga BBM non-subsidi mengalami kenaikan sebesar Rp 300 dari harga sebelumnya.


Ini untuk kesekian kalinya pemerintahan Jokowi yang diusung PDIP menaikkan harga BBM.


Padahal dulu era Presiden SBY, PDIP adalah partai yang paling keras dan getol menolak kenaikan harga BBM. Bahkan dalam salah satu sidang pembahasan BBM di DPR pada tahun 2012 silam, fraksi PDIP melakukan aksi Walk Out diiringi derai tangis Rieke Dyah dan Ribka Tjiptaning dan isak Puan Maharani.


Bahkan, seperti dalam jejak digital arsip berita TEMPO, di sidang DPR itu PDIP dengan garang meneriakkan "Revolusi, revolusi, revolusi sampai mati"... teriakkan yang kalau dilakukan era sekarang bisa-bisa langsung kena pasal "MAKAR".


Berikut arsipnya dari Tempo.co:


Tangis Politikus PDI Perjuangan Usai Walk Out


SABTU, 31 MARET 2012 | 12:51 WIB


TEMPO.CO, Jakarta - Aksi walk out para politikus PDI Perjuangan di Dewan Perwakilan Rakyat dalam rapat paripurna, Sabtu, 31 Maret 2012 dinihari, terasa sangat emosional. Sejumlah anggota DPR dari partai moncong putih ini terlihat menitikkan air mata.


Rieke Diah Pitaloka dan Ribka Tjiptaning, misalnya. Rieke, yang anggota Komisi IX DPR ini terlihat menangis tersedu-sedu saat meninggalkan ruang rapat. Ribka Tjiptaning, mantan Ketua Komisi IX DPR ini, pun sama saja. Ribka berjalan cepat meninggalkan ruang rapat didampingi Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo yang mencoba menenangkannya.

Aksi walk out riuh kala para anggota Fraksi PDI Perjuangan ini meneriakkan yel-yel khas mahasiswa. "Revolusi, revolusi, revolusi sampai mati," kata mereka seraya menuruni tangga lantai tiga gedung Nusantara II DPR.


Sikap tegar ditunjukkan Ketua Fraksi PDI Perjuangan Puan Maharani. Nada suaranya tampak bergetar seperti menahan tangis ketika memberikan penjelasan kepada media. Putri Megawati Soekarnoputri ini kecewa dengan cara Ketua DPR Marzuki Alie memimpin sidang. "Kenapa kami meninggalkan paripurna karena kami melihat ada dua pelanggaran oleh pimpinan sidang, yaitu Ketua DPR Marzuki Alie," kata dia kepada wartawan.


Dalam sidang, PDI Perjuangan mempermasalahkan soal perpanjangan waktu sidang hingga lewat pukul 24.00. Padahal, menurut tata tertib DPR, pembahasan harus selesai 30 hari sejak pemerintah menyerahkan RAPBN Perubahan 2012.


"Pemerintah menyerahkan pada tanggal 29 Februari 2012, artinya, hari ini, 30 Maret 2012, adalah hari terakhir pembahasan APBN-P 2012," ujar anggota Fraksi PDI Perjuangan, Bambang Wuriyanto, dalam sidang. "Sekarang sudah lewat pukul 24.00, sehingga APBN Perubahan tidak bisa disahkan. Perpanjangan waktu sidang adalah pelanggaran terhadap tata tertib."


Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Aria Bima, juga mempermasalahkan soal penambahan pasal 7 ayat 6a. Menurut dia, pasal ini sama saja dengan menyerahkan harga BBM bersubsidi ke mekanisme pasar. "Itu artinya sudah melanggar konstitusi sebagaimana yang telah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi," ujar Aria.


Link: https://m.tempo.co/read/news/2012/03/31/078393813/tangis-politikus-pdi-perjuangan-usai-walk-out


Itulah JEJAK DIGITAL 'partai wong cilik' menolak BBM Naik.


SEKARANG SETELAH BERKUASA, KEDOK MEREKA TERBUKA.





[beritaislam24h.net / ppc]

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dulu Era SBY: BBM Naik, PDIP Walkout, Nangis, Teriakan "Revolusi Sampai Mati", Untung Tak Dituduh "Makar""

Posting Komentar