Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jatim menilai imbauan dari Polresta Sidoarjo kepada para pengusaha Perusahaan Otobus (PO) agar tak menyewakan armada bagi peserta demo 2 Desember (2 D) ke Jakarta, masih belum jelas batasannya.
Ketua Organda Jatim, HB Mustofa, mengatakan pihaknya masih belum memahami isi imbauan yang dimaksud.
"Kami belum terima surat dari Polresta Sidoarjo mengenai hal itu. Kalau dari Polrestabes Surabaya sudah, namun ditarik kembali. Jadi kami belum paham betul maksud dari imbauan itu," kata Mustofa, Minggu (27/11/2016).
Kendati demikian, Mustofa menuturkan sebagai pengusaha, pihaknya tak memilih-milih calon pelanggannya.
Menurut Mustofa yang juga pemilik PO Menggala ini, pihaknya hanya menyediakan jasa layanan angkutan saja.
Sebagai pengusaha PO, mata pencahariannya memang dari menyediakan jasa angkutan.
Lebih lanjut, posisi para PO hanya di sisi bisnisnya saja, yaitu sebagai penyedia jasa layanan angkutan, bukan untuk mendukung agenda tertentu si penyewa, apalagi menjadi simpatisan.
"Tidak ada kaitannya dengan maksud dan tujuan si penyewa. Business is business, politic is politic. Dua hal yang berbeda," jelasnya.
Mustofa mengungkapkan dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan rapat internal membahas masalah ini. Pun pihaknya akan mencari penjelasan lebih lanjut ke Polda Jatim terkait imbauan ini.
"Senin (28/11/2016), kami akan gali info lagi terkait hal ini," ujarnya. [beritaislam24h.net / tnc]
0 Response to "Tetap Sewakan Bus ke Peserta Aksi 212, Organda: Business is Business"
Posting Komentar