Penyematan isu radikal pada media-media Islam, dinilai sekretaris umum FORJIM (Forum Jurnalis Muslim) hanyalah stigma dari kelompok tertentu.
“Tuduhan radikal, intoleran, anti NKRI yang disematkan kepada media-media Islam, hanyalah stigma dari kelompok-kelompok tertentu yang belakangan ini kalah dalam pertarungan opini di dunia maya,” ujar Shodiq Ramadhan beberapa waktu yang lalu.
“Kita tahu persis siapa yang bermain di balik isu ini. Mereka kalah bermain di media sosial, akhirnya gunakan cara-cara lain supaya media Islam diblokir,” imbuhnya.
Lebih lanjut Shodiq juga mempertanyakan definisi radikal yang disematkan kepada media Islam. Di mana radikalnya media Islam dan siapa yang paling berwenang menilai sebuah situs radikal atau tidak hingga ini belum terjawab. Ia malah mempertanyakan efektifitas Tim Panel Kemkominfo yang pernah dibentuk, apakah tim itu berjalan secara efektif.
“Tahun lalu dibentuk Tim Panel untuk menilai sebuah situs itu radikal, sara atau yang lainnya sebagai pertimbangan pemblokiran. Tapi kita tidak tahu bagaimana nasibnya kini,” ungkapnya.
Melalui peristiwa ini, FORJIM, kata Shodiq, sebagai forum diskusi para jurnalis Muslim lintas media terus mendorong pemerintah untuk selalu menegakkan konstitusi dan terus menjamin kemerdekaan pers. Selain itu pemerintah juga dimintanya untuk jeli, teliti dan adil dalam bertindak menangani situs-situs media daring. “Perlakukan sama semua media, jangan tebang pilih,” pungkasnya.[islampos]
0 Response to "Dituduh Radikal, Intoleran, Anti NKRI; Ada Kelompok Tertentu Bermain dalam Pemblokiran Media Islam"
Posting Komentar